foto: detiknews.com |
Jakarta - Kolumnis New York Times, Mark Bittman mengungkap adanya bakteri dalam daging yang beredar di 5 kota di Amerika. Sebuah studi yang menganalisis 80 merek daging sapi, ayam, babi dan kalkun yang banyak dikonsumsi orang Amerika. Seperti ditulis huffingtonpost.com dalam studi ini ditemukan bahwa sebanyak 47% daging mengandung bakteri staphylococcus aureus (bakteri yang menghasilkan pigmen kuning) dan sebanyak 52% mengandung kepekatan bakteri terhadap antibiotik.
Karenanya ia menganjurkan warga Amerika jika ke supermarket untuk membeli salah satu merek produk daging yang belum dicincang. Ada sekitar 25% kemungkinan konsumen akan makan bakteri yang berpotensi fatal pada kesehatan, yang tidak dapat merespon obat dokter.Berdasarkan penelitian ini, ada sekitar satu hingga empat daging cincang yang berisi bakteri dengan potensi yang sangat fatal untuk kesehatan. Kasus ini bisa dikatakan sangat rumit karena selalu ada masalah dalam pemberian antibiotik untuk hewan ternak yang sehat.
Penggunaan antibiotik pada peternakan dapat dikaitkan dengan peningkatan tingkat infeksi yang sulit di musnahkan dengan obat. Ternyata baru-baru ini FDA (Food and Drug Administration) memutuskan untuk tidak menentang dalam dosis penggunaan antibiotik untuk hewan.Sebagai jalan keluar dianjurkan untuk memasak daging cincang yang dibeli jadi di swalayan dengan suhu tinggi hingga matang. Tidak dianjurkan untuk dimakan setengah matang. Lebih baik lagi jika bisa mencincang daging sapi berkualitas sendiri di rumah sehingga mutunya lebih terjamin.
sumber :detikfood.com