Foto : Trobos.com |
Kepadatan broiler per kandang bisa 3,5 kali lebih tinggi ketimbang kandang tipe litter. Berbeda dari umumnya kandang broiler (ayam pedaging), kandang yang diistilahkan dengan tipe cage ini tak ubahnya seperti apartemen
Berbeda dari umumnya kandang broiler (ayam pedaging) yang menggunakan litter sebagai alas, kandang yang diistilahkan dengan tipe cage ini tak ubahnya seperti apartemen. Di kandang inibroiler dipelihara dalam koloni-koloni yang bertingkat-tingkat, 3 hingga 4 tingkat jumlahnya. Cage ini berada di dalam bangunan closed house (kandang tertutup). Dalam 1 closed house, bisa terdapat 4 sampai 6 baris cage, dengan ukuran masing-masik ruang kandang dapat disesuaikan dengan kebutuhan ideal.
Kebutuhan pakan dan air minum dipenuhi menggunakan alat otomatis, dan alas kandang (model slatted floor) menggunakan plastik khusus yang tak merusak telapak kaki broiler yang dipelihara. Feses dibuang setiap hari menggunakan manure belt (semacam karet berjalan) yang dipasang di bawah tiap alas. Dengan begini, praktis tingkat amonia dalam kandang sangat rendah.
Menurut Frans Fransen yang konsultan perunggasan dari IFT Poultry, Belgia, kandang broiler tipe cage bukanlah fenomena yang baru. Kandang tipe ini sudah ada sejak 30 tahun lalu. Selanjutnya, dikarenakan terlalu banyak problem, terutama di sistem alas kandang, performa broiler yang dihasilkan kandang tipe ini tak optimal.
Alhasil sistem ini kurang berkembang untuk broiler. Tapi sekarang, dengan perkembangan teknologi, kekurangan dari teknik ini telah ditemukan solusinya. ”Dan belakangan, keuntungan aplikasi kandang tipe cage sudah dibuktikan oleh banyak perusahaan integrator di Eropa dan di luar Eropa,” kata Fransen meyakinkan.
Loncat Ke Tipe Cage
Aneng Lim, Sales Manager PT Big Dutchman Agriculture Indonesia menuturkan, saat ini Indonesia sudah tertinggal jauh dengan negara lain dalam investasi closed house. Padahal di tengah kondisi perunggasan yang menuntut efisiensi, performa dan marjin yang lebih baik, ditambah lagi dengan pengaruh perubahan iklim, closed house adalah keniscayaan.
Saran Aneng, langkah terbaik peternak Indonesia untuk menyiasati jauhnya ketertinggalan, tak perlu berinvestasi di closed house yang menggunakan litter. ”Lebih baik langsung loncat ke closed house tipe cage. Thailand, Malaysia,dan Bangladesh sudah menggunakan tipe ini,” tandasnya. Kepadatan broiler per kandang bisa 3,5 kali lebih tinggi ketimbang tipe litter. ”Apalagi dibanding dengan kandang terbuka, tentu akan lebih tinggi lagi,” timpalnya. Tak hanya itu, tambah Aneng, kesulitan mencari sekam berkualitas tak akan ditemui di kandang tipe cage. Kandang tipe ini menggunakan alas plastik khusus yang lembut sehingga membuat telapak kaki broiler bersih, tanpa luka dan tanpa bengkak.
Kata Fransen, kandang tipe cage memiliki keuntungan langsung dan tak langsung. Yang langsung, terlihat nyata pada rendahnya mortalitas, konversi pakan (FCR) lebih baik, pertumbuhan lebih cepat, kualitas karkas lebih baik dan biaya produksi rendah. Aneng bahkan berani menjamin, panen 2 hari lebih awal dengan menggunakan kandang tipe cage. Sedangkan keuntungan tak langsung, lanjut Aneng, jejak karbon akan lebih rendah dan status kesejahteraan hewan pun lebih baik.