Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP., IPM
Pemberian pakan yang baik adalah yang memenuhi nutrisi hewan ternak. Pemberian pakan ini harus memenuhi kebutuhan hidup pokok ternak agar ternak dapat bertahan hidup. Nutrisi juga harus memenuhi perkembangan dan pertumbuhan ternak, ditambah lagi ketika ternak masuk ke usia produktif atau dewasa maka nutrisi juga harus dapat memenuhi pertumbuhan reproduksinya. Hal ini dijelaskan oleh Dosen Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP., IPM.
“Kebutuhan nutrisi juga akan berbeda ketika hewan ternak hamil. Pemenuhan nutrisi pada hewan ternak berbeda-beda tergantung kondisi dari hewan ternak itu sendiri. Untuk memberikan pakan pada hewan ternak ada dua yang harus diperhatikan yaitu kuantitas dan kualitas,” paparnya.
Ia, melanjutkan, kuantitas berkaitan dengan volume pakan yang disesuaikan dengan volume lambung hewan ternak. Untuk sapi bisa menampung 3,5% bahan kering volume pakan dari total bobot badannya. Hijauan, rumput dan tanaman segar lainnya di tambah konsentrat total 10% dari bobot badan. Disisi lain, kuantitas harus dapat memenuhi kualitas pakan juga sehingga kandungan nutrisi dapat terpenuhi. Selain pemberian makan harian penting juga memberikan vitamin, kalsium, fosfor, mineral dan lainnya untuk kebutuhan hidup ternak jika tidak cukup dari makanan yang diberikan.
Dosen Peternakan ini juga menjelaskan bahwa jangan langsung memberikan rumput secara langsung pada hewan ternak karena kadar air pada rumput dapat membuat ternak gembung sehingga sebelum rumput diberikan kepada ternak lebih baik rumput diangin-anginkan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air dan menghilangkan hama. Pada ternak pemberian air biasanya dilakukan dengan menyediakan air yang tidak terbatas untuk ternak sehingga mereka bisa mengatur kondisinya sendiri, jika kekurangan dia akan minum agar kondisi tubuhnya seimbang dengan lingkungan dan tidak terdehidrasi.
Ia, mengemukakan bahwa ada trik-trik tertentu yang dilakukan peternak untuk menambah bobot sapi potong sehingga harga penjualan meningkat yaitu dengan menambahkan air atau glonggongan air kepada hewan ternak. Biasanya 6 jam sebelum dipotong ternak dipaksa meminum air dengan banyak.
“ Ketika ternak dipaksa minum banyak akan menyebabkan kondisi yang tidak baik pada ternak dan dapat menyebabkan ternak pingsan. Dan juga hal ini tidak etis secara bio etika karena ternak juga merupakan mahluk hidup sehingga harus diperlakukan dengan baik. Memberikan air dengan paksa pada ternak membuat ternak tidak nyaman dan melukai ternak,” tegasnya.
Padahal dalam peternakan ada namanaya, sistem penggemukan. Sistem penggemukan adalah bagaimana menghasilkan ternak pada umur tertentu ketika di panen sudah memenuhi harapan dari peternak. Misalnya peternak membeli bakalan 150 kg dan berencana memasarkan pada bobot 300 kg dan peternak memiliki waktu lima bulan untuk menambah bobot badan, jadi perharinya harus menambah satu kilo. Maka kebutuhan nutrisinya juga ada hitungannya sehingga ada hitungan yang berbeda setiap pemberian makan. Agar dapat memenuhi target petani tersebut pemenuhan nutrisi yang baik akan membuat kondisi ternak yang sehat dan kualitas daging yang baik.
“ Sistem pemeliharaan akan berdampak pada kualitas ternak, ternak juga perlu bahagia agar mereka hidup nyaman. Diluar negeri sistem penggemukan ternak dilakukan dengan membiarkan ternak hidup bebas walaupun tetap dibatasi. Dan hal ini akan membuat kualitas ternak lebih baik. Jika ternak nyaman, produksinya juga akan bagus dan akan berpengaruh juga kepada kualitas dagingnya,” tutupnya. (nov)