Foto: Robert (detikcom) |
Samarinda - Kematian unggas akibat virus H5N1 atau flu burung terus meningkat di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), dalam satu bulan terakhir. Pemkot Samarinda pun akhirnya menerapkan status 'Waspada' flu burung.
"Belum berstatus siaga. Tapi kita waspada flu burung," kata Kasi Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Peternakan Kota Samarinda drh Jumianti, kepada wartawan usai sosialisasi flu burung di Jl Mugirejo, RT 13, Kelurahan Mugirejo, Samarinda, Rabu (26/1/2011).
Jumianti mengemukakan status waspada tersebut dengan alasan virus flu burung kini telah menyerang ayam ternak warga yang di 3 kelurahan dari 53 kelurahan di Kota Samarinda. Hal itu terjadi dalam satu bulan saja.
"Kasus flu burung itu ditemukan dalam bulan Januari ini. Semoga saja tidak terus berlanjut hingga Februari," ujar Jumianti.
Diduga, virus H5N1 dibawa dan disebarkan oleh ayam dari luar Samarinda yang dimiliki warga. Namun, Jumianti juga menilai virus disebabkan oleh kelembaban udara di kandang yang tidak terkontrol.
"Awal-awal Januari kemarin kan seringkali turun hujan. Itu memudahkan munculnya bakteri dan penyebaran virus," tambah Jumianti.
Agar tidak menular ke manusia, Jumianti mengingatkan peternak untuk rutin membersihkan tangan dengan sabun usai membersihkan kandang ayam yang sebelumnya ditempati oleh ayam positif flu burung.
"Kalau membersihkan kandang harus pakai masker," ujarnya.
Kendati berstatus waspada flu burung, Jumianti meminta masyarakat tidak khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan telur yang dijual di pasar-pasar tradisional di Samarinda dengan catatan melakukan pembersihan dengan cara yang benar sebelum dikonsumsi.
"Insya Allah aman. Karena virus flu burung itu labil dan mudah mati terkena sabun dan sinar matahari," tutup Jumianti.
Sementara jumlah unggas mati di Samarinda sudah mencapai 300-an ekor, terutama ayam kampung. Kematian ayam terbanyak terjadi di Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang. Di RT 13 misalnya, tercatat ratusan ekor ayam mati mendadak akibat virus H5N1.
"Di RT saya, 240-an ayam yang mati. Seratus ekor di antaranya ayam saya," kata Ketua Desa Siaga RT 13 Kelurahan Mugirejo, Muslim, kepada wartawan di rumahnya.
Muslim mengatakan, warga peternak ayam di RT 13, khawatir dengan persebaran virus H5N1 tersebut. Meski begitu, Muslim mengaku telah mengingatkan warga lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan wabah flu burung yang terus meluas.
"Gejalanya badan ayam membiru. Setelah kita lapor ke Dinas Peternakan dan diperiksa, ternyata positif flu burung," ujar Muslim.
(fay/nrl)
Sumber : http://m.detik.com http://www.detiknews.com/read/2011/01/26/172134/1555205/10/samarinda-waspada-flu-burung |