Mikotoksikosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikotoksin. Penyakit tersebut muncul akibat ternak mengonsumsi bahan baku atau pakan yang tercemar oleh mikotoksin. Tingginya kelembaban udara, pergantian panas dan hujan dapat menyebabkan jamur yang menempel pada bahan baku menjadi stress sehingga jamur tersebut mengeluarkan toksin yang disebut mikotoksin.
Risiko terkontaminasinya bahan baku oleh jamur dan mikotoksin tidak dapat dihindari karena dapat terjadi di semua rantai. Mulai dari proses penanaman, pertumbuhan, pemanenan, pengeringan, transportasi, pengolahan, sampai ke penyimpanan bahan baku bahkan sampai pakan jadi.
Jamur yang menempel pada bahan baku pakan cenderung mengurangi kualitas nutrisi bahan baku pakan, namun yang lebih berbahaya adalah mikotoksin yang dihasilkan jamur tersebut dapat mengganggu kesehatan dan kekebalan tubuh ternak (imunosupresi). Imunosupresi mengakibatkan mudahnya penyakit-penyakit masuk ke dalam tubuh ternak dan terjadi infeksi.Kasus infeksi tersebut dapat bervariasi jenis dan derajat keparahannya sehingga akan mengganggu pertumbuhan dan produksi ternak.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan usaha dalam mengendalikan keberadaan agen penyebab imunosupresi dan memonitor sistem kekebalan tubuh agar performa yang diharapkan tercapai. Selain memperbaiki tatalaksana, biosekuriti peternakan,dan manajemen penyimpanan pakan, perlu dilakukan solusi untuk menghilangkan agen penyebab imunosupresi.
Dalam kasus mikotoksikosis, agen penyebab imunosupresi adalah toksin yang dihasilkan oleh jamur (mikotoksin) sehingga diperlukan produk pengikat mikotoksin (mycotoxin binder). Perlu diketahui bahwa keberadaan mikotoksin tidak bisa dihilangkan oleh produk anti jamur (mold inhibitor) karena anti-jamur sangat efektif dalam mengontrol pertumbuhan dan menghilangkan jamur namun tidak dapat menghilangkan mikotoksin yang merupakan hasil metabolisme dari jamur yang sudah mengkontaminasi bahan baku pakan dan tentu saja akan juga mengkontaminasi pakan.
Sementara itu mycotoxin binderbekerja efektif dalam saluran pencernaan untuk mengikat secepat mungkin mikotoksin yang sudah dihasilkan untuk dibuang keluar tubuh. Banyak sekali produk mycotoxin binder yang ada di lapangan. Ada beberapa kriteria dalam memilih produk mycotoxin binder diantaranya produk tersebut harus dapat mengikat berbagai jenis mikotoksin (spektrum luas), efektif diberikan dalam dosis kecil, stabil pada berbagai kisaran pH yang terdapat dalam tubuh hewan, mampu mengikat mikotoksin yang memiliki konsentrasi tinggi maupun rendah, dapat segera mengikat mikotoksin yang masuk dalam pencernaan, terbukti keampuhannya dengan dilengkapi data-data yang telah dipublikasikan secara ilmiah, sertatidak mengikat nutrient (vitamin, mineral maupun asam amino) atau efikasi obat yang ada dalam pakan.
Produk mycotoxin binder yang diproduksi oleh Alltech yaitu Mycosorb dapat memenuhi kriteria-kriteria diatas. Mycosorb® merupakan mycotoxin binder organik terbuat dari dinding sel yeast (ragi) strain spesifik Saccharomyces cerevisae yaitu glukomanan. Struktur molekular glukomanan yang berbentuk helix dan sangat luas permukaannya menjadikan Mycosorb memiliki range yang luas untuk dapat mengikat berbagai jenis mikotoksin (broad spectrum) dan tidak mengikat nutrient lain dalam pakan. Dengan dosis 0.5 kg per ton pakan, Mycosorb merupakan pilihan yang tepat digunakan sebagai solusi mengatasi mikotoksikosis. (Diasuh oleh Alltech Indonesia / ADV)
sumber : www.trobos.com