TEKNOLOGI SOF (SUSTAINABLE ORGANIC FARMING) UNTUK PERTANIAN ORGANIK TERPADU

Senin, 06 Agustus 2012 09:17 WIB

Biofarm: Produk Unggulan FPP UMM

Oleh :Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, MP


     
         Teknologi
SOF adalah teknologi pertanian organik berkelanjutan dengan membersihkan lahan dari residu kimia dan memanfaatkan input internal untuk meningkatkan produktifitas lahan, tanaman, ternak, lingkungan dan kesehatan manusia.  Teknologi SOF dikembangkan dari produk bioteknologi yang dihasilkan dari hasil penelitian yang terujI selama lebih dari 7 tahun yang telah diaplikasikan pada skla laboratorium maupun lapang.  Inovasi teknologi SOF telah dikembangkan untuk bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.   Teknologi SOF telah menghasilkan beberapa produk utama dan paket teknologi yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, MP (Inventor) melalui Universitas Muhammadiyah Malang.  

Teknologi SOF adalah temuan teknologi terbaru yang memformulasikan bahan dan mikroba dengan kemampuan yang tinggi dalam mendegradasi senyawa kompleks organik dan sintetis.  Perbedaan teknologi SOF dengan yang lain adalah hasil biodegradasi tidak hanya digunakan oleh mikroba namun memperbaiki kualitas produk, lahan, lingkungan dan kesehatan ternak dan manusia.  Hasil biodegradasi menghasilkan senyawa turunan yang dapat dimanfaatkan lahan, tanaman, ternak  dan proses produksi.  Mikroba yang dikembangkan mempunyai karakter dengan 7 kemampuan secara sinergis dilakukan mendukung setiap tahap proses tanpa mengganggu proses yang lainnya.  Kemampuan mikroba adalah mineralisasi, biosintesis, bioremediasi, biodegradasi, biofermentasi dan proses lanjutan untuk menghasilkan biokomposter, biofertilizer dan bionutrisi.   Beberapa produk sudah dihasilkan untuk aplikasi yaitu starter fermentasi (Moebilin), bioremediator (Biofarm) dan pencuci pestisida (Moebilin), agen biodegradasi (Biofarm), probiotik ternak (Pro plus), probiotik + mineral organik (symbiomix) untuk ternak dan ikan, pertanian organik (Bioagro), nutrisi organik cair (Alphamin)  

 


Proses dimulai dengan mineralisasi mineral terikat, unsur atau logam berat.  Bila diaplikasikan pada lahan akan menyediakan hara organik bagi tanaman atau mineral organik bagi ternak dan manusia dan membebaskan lahan dan air dari pencemaran logam berat.  Hasil mineralisasi juga menyediakan senyawa antara untuk biosintesis baik sintesis enzim, energi maupun protein sehingga bila diaplikasikan pada tanaman dan ternak akan masuk dalam sistem metabolisme sehingga proses sintesis lebih efisien dan meningkatkan produksi tanaman dan ternak.  Hasil biosintesis pada media pembawa akan menyediakan enzim untuk proses biodegradasi dan biofermentasi dari mikroba.  Dari proses biodegradasi senyawa organik kompleks akan dihasilkan 7 senyawa turunan yang berfungsi sebagai biopestisida dan biofungisida pada tanaman dan senyawa yang berfungsi sebagai biobleaching untuk industri serat dan kertas.  Hasil biodegradasi juga menyediakan bahan organik untuk proses biofermentasi dan biokonversi terutama limbah organik untuk pakan ternak.  Kemampuan mikroba dalam mendegradasi senyawa kompleks sintetis seperti golongan organochlorin dapat digunakan untuk bioremediasi lahan dan air dengan merubah menjadi senyawa mikro mineral organik yang berfungsi pada sistem imunomodulator dari tanaman sehingga memberi daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.

Teknologi SOF telah diimplementasikan baik ditingkat petani, program pemerintah melalui dinas terkait, perusahaan dan lembaga penelitian baik untuk produk dalam maupun luar negri.  Sebaran teknologi SOF sudah diimplementasikan di 13 propinsi di Indonesia sebagaimana tercantum dalam peta penyebaran teknologi dan 5 negara yaitu Ukraina, Finlandia, Jepang, Philiphina dan Malaysia. 

Institusi baik lembaga, pemerintah maupun swasta yang bekerjasama serta produk yang dihasilkan di lampirkan pada tabel berikut.

 

Penelitian

Instansi

Aplikasi

Litbang Deptan

BPT Ciawi Bogor

Feed aditif untuk susu organik

PHK A3

Jurusan Nutrisi Universitas Brawijaya

Fermentasi Jerami Padi

Fermentasi Konsentrat unggas

Litbang Deptan

BPTP Mojosari

Silase Limbah Pertanian

PHB Dikti

KUD Sapi Perah Dadi Jaya

KSP PUP Maju Mapan Jabung

Probiotik Sapi Perah

PHB Dikti

MIPA Universitas Brawijaya

Produksi Bahan Obat Diabetes

DPP UMM

Peternakan Sapi Perah Kepanjen

Probiotik Plus ABM

 

Implementasi  teknologi berbasis bakteri lignochloritik

Tempat

Produk Implementasi

Feedlot PT. EPJ, Bojonegoro

Probiotik cair

Dedak Fermentasi

Jerami padi fermentasi

KUD Dadi Jaya

Probiotik padat

Pakan Fermentasi

G apoktan se Kabupaten Malang  (8 Kecamatan)

Probiotik Padat

Probiotik Cair

Pakan fermentasi

Pupuk Organik

Bioremediasi Lahan Pertanian Organik

Desa binaan BPTP Mojokerto

Silase Limbah Pertanian

Peternak Anggota KSP PUP Maju Mapan Jabung

Probiotik padat dan cair

Peternakan sapi perah Pamoedji Farm Ngantang, Malang

 

Pengolahan limbah ternak

Dinas Pertanian dan Peternakan Bojonegoro

Pengembangan kawasan Pertanian organik

Teknologi pengolahan pakan limbah pertanian

Pengembangan agropolitan berbasis ternak kambing

Dinas Kehutanan Jawa Timur/LMDH se Prov. Jatim (9 Kabupaten)

Probiotik dan Pakan Fermentasi

Biogas dan Pupuk Organik

BKP3 Kabupaten Malang

Bioremediasi Lahan

Program pengembangan pertanian organik

Feati Desa Permadu dan Wonokerso Pakisaji Malang

Probiotik Padat dan cair

Dedak fermentasi

Peternakan ayam petelur Amanah, Ngoro, Jombang; Argotrto dan Druju Sumber manjing wetan

Probiotik cair

PT. Milkindo Berka Abadi

Pobiotik Padat

 

NO

GAPOKTAN/INSTANSI/

PERUSAHAAN

PRODUK KOMERSIAL

1.

Karya Makmur Druju Malang

Pupuk Organik  Biosumawe

2.

Argomakmur Argitirto Malang

Pupuk Organik Biosumawe

3.

Feati Permanu Pakisaji Malang

Konsentrat Dan Probiotik Sapi Perah

4.

Gunung Ronggo Tajinan Malang

Pupuk Organik Padat/Cair

Beras Organik Nusantara

5.

Wonorejo Poncokusumo Malang

Pupuk Organik Padat/Cair

Sayur Organik

6.

PT. Ferti Berka Abadi Kepanjen Malang

Pupuk Organik Merk Punik

7.

PT. Eka Putra Jaya Bojonegoro

Pakan Ternak

Pupuk Organik Merk Rabog/Kujang

8.

PT. Mulya Agro Bioteknologi  Jakarta

Starter Fermentasi Merk Moebilin



Nutrisi Organik Cair Alphamin

9.

CV. University Farm Malang

Agen Biodegradasi SOF

10.

CV. Biocel Agrosolusi  Malang

Starter Fermentasi

11.

PT. Genuine Persada Mojokerto

Starter Fermentasi Agrostarter Dan Pupuk Organik Cair Bioagro

12.

PT. KMS Gempol

Bioserat Abaca

 Aplikasi teknologi SOF telah dilaksanakan pada berbagai bidang yaitu bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.  Bidang pertanian untuk tanaman pangan, perkebunan, sayur dan buah.  Aplikasi untuk bioremediasi, biofermentasi pupuk organik padat maupun cair, ekstraksi biopestisida dan pasca panen untuk pemasakan dan pengawetan.  Hasil yang didapatkan menunjukkan aplikasi SOF dapat meningkatkan status organik lahan dimana kondisi fisik, kimia dan biologis meningkat antara lain pH tanah meningkat dari 4-5 menjadi 6,7,  gembur, kandungan bahan organik dari 2 % menjadi 4-5 % sehinggga lahan kembali sehat dan produktifitas meningkat. 

 
Aplikasi pada tanaman padi telah dicoba untuk berbagai varitas baik varitas lokal, hibrida maupun varitas baru antara lain ciherang, cibogo, mentik wangi, jawapendok, situ bagendit,  inpari, hibrida, sintanur, IR 64 dan 54. Peningkatan produksi antara 50-80 % dimana rata-rata produksi padi kering sawah antara 12-14 ton/ha.  Demplot padi organik  sudah dilaksanakan di 12 kecamatan di Kabupaten Malang dan  8 kabupaten di Jawa Timur.  Rata-rata hasil produksi padi kering sawah dengan aplikasi teknologi SOF masih menjadi leader untuk produksi beras di wilayah pengembangan atau demplot padi organik dan memberi dampak yang sangat nyata pada efisiensi biaya produksi terutama input pupuk dan obat-obatan, peningkatan produksi dan harga beras.  Aplikasi untuk padi organik terdiri satu paket teknologi yang meliputi aplikasi pada lahan, pupuk, kesehatan tanaman dan produksi padi.  Untuk mengembangkan pertanian padi organik dengan teknologi SOF diperlukan kegiatan-kegiatan yang secara konsisten mengikuti kaidah-kaidah dalam pertanian organik. Secara praktis, diperlukan suatu standar operasional bagi petani untuk melaksanakan kegiatannya agar tetap memenuhi kaidah pertanian organik. Standar operasional pertanian organik untuk menghasilkan produksi yang optimal adalah dengan SOF untuk membuat tanaman memberikan potensi produksi nya secara optimal, menghemat penggunaan bibit, pupuk dan air selama proses budidaya.  Dan mengurangi ketergantungan lahan pada input eksternal sehingga menurunkan penyebaran hama penyakit tanaman padi.

 Aplikasi teknologi SOF pada bidang peternakan telah dikembangkan untuk teknologi fermentasi pakan limbah pertanian, probiotik padat dan cair, pengolahan limbah kotoran menjadi pupuk organik, toxic binding dan meningkatkan kualitas lingkungan peternakan.  Dampak yang sangat nyata pada ternak meningkatkan produksi bobot badan 1,1 kg/ hari dan kualitas daging ternak potong, meningkatkan produksi susu 2-3 liter perhari, kualitas terutama kadar lemak dan protein susu dan keamanan susu dimana produk susu yang dihasilkan bebas residu pestisida dan antibiotik.  Aplikasi teknologi SOF pada ternak unggas meningkatkan produksi telur dan daging, menghemat pakan sampai 25 % sehingga  meningkatkan efisiensi dan  konversi pakan dan mengurangi bau kotoran. 

 
Aplikasi teknologi SOF pada perikanan untuk bioremediasi air dan pemupukan kolam serta menetralkan pH air kolam. Proses persiapan kolam lebih cepat, panen lebih cepat dan menghemat pakan hampir 60 % karena pakan alami tersedia lebih tinggi.  Tingkat kematian dan kejadian penyakit menurun sangat signifikan.

Aplikasi teknologi SOF pada pengelolaan pasca panen, produksi, kualitas dan daya tahan buah meningkat dengan aplikasi SOF sebagai nutrisi organik cair dan teknologi fermentasi SOF juga dapat digunakan untuk pemasakan buah secara alami. 

  
Wilayah dan Institusi aplikasi SOF disajikan pada tabel kerjasama penelitian, implementasi dan produksi.  Dan teknologi SOF telah menjadi acuan dalam program pemerintah daerah untuk pertanian organik di Kabupaten Malang, Bojonegoro, Jombang dan Blitar melalui dinas yang terkait.  Hasil pengembangan program pertanian organik didapatkan teknologi tepat guna untuk pertanian organik salah satunya adalah standar operasional padi organik dengan metode SRI berbasis teknologi SO. (admin)

Shared: