Telur Bentes dan Penanggulangannya

Selasa, 22 Mei 2012 08:38 WIB

 

Oleh : Dwi Pujo P. (09910018)
Jurusan Peternakan FPP-UMM

 

 A.      Definisi

Telur bentes yaitu telur yang retak atau luka saat berada di kandang, telur bentes bukan berarti telur pecah. Jadi telur bentes masih bisa difungsikan (Sukima. 2005)

 B.      Faktor – faktor Penyebab

        1.  Genetik

Yaitu sifat kanibal yang terdapat dalam ternak bisa menyebabkan telur bentes, karena telur yang baru dikeluarkan kerabang telurnya dipatuk oleh ayam ataupun dimakan kuning telurnya. Sifat seperti ini disebabkan oleh genetic  ataupun dari luar, misalnya kekurangan mineral, vitamin. (http://www.supeksa.wordpress.com)

         2.   Sistem kandang
Beberapa peniliti menunjukkan bahwa perbandingan kerugian menggunakan layingcages system. Ini disebabkan telur menumbuk bagian depan kandang, menumbuknya telur yang belum dikumpulkan atau terinjak kaki ayam. Besarnya kepecahan telur adalah 7 % atau 2 x kerusakan dengan menggunakan kandang dengan sistem litter.

3.       Manusia
Telur bentes yang diakibatkan oleh manusia atau pekerja yaitu kecerobohan dan mengambil telur ataupun kedisiplinan pekerja dalam mengambil telur.

4.       Pakan
Pembentukan telur dipengaruhi oleh konsumsi kalsium pada pakan ayam tersebut. JIka konsumsi kalsiumnya sedikit atau kurang maka bisa mengakibatkan kulit atau bangkang telurnya menjadi tipis dan rapuh.

               C.      Penanggulangan

1.       Potong Paruh
Potong Paruh bertujuan untuk mengurangi resiko keajadian mematuk temannya. Kapan ayam harus dipotong paruhnya? Yaitu pada ayam umur 10 hari, potong paruh dengan batas 2 mm dari lubang hidup (http://www.supeka.wordpress.com)

2.       Kandang Liter
Yaitu kandang yang lantai kandangnya menggunakan liter atau sekam, yang bertujuan untuk mengurangi telur yang bentes karena terbentur dinding kandang. Liter harus dalam keadaan kering dan tebal liter setinggi 10 cm. Dalam kandang dibuatkan tempat untuk bertelur supaya mudah dalam pengambilan telur dan kulit telur tidak kotor ataupun terinjak-injak. Tempat bertelur bisa dibuat dari kotak dengan ukuran 30x35x45 cm, cukup untuk 4-5 ekor ayam. Kotak diletakan didinding kandang dan lebih tinggi dari lantai atau liter (Sudar yani dan Santoso, 2002).

3.       Manusia

Manusia dalam hal ini petugas kandang sering melakukan kesalahan yang tidak perlu yaitu hati-hati. Survey menunjukkan bahwa kerusakan telur pada kandang biasanya disebabkan oleh faktor manusia. Oleh sebab itu pengambilan – pengambilan telur dilakukan minimal 2 kali dalam sehari untuk mengurangi resiko pecah telur (ternak unggas.com)

4.       Pakan
Ayam berumur 42 minggu membutuhkan pk 21 % dan ME 2950 kkal/kg, 43-84 minggu membutuhkan pk 19 % dan ME 2850 kkal/kg, 85-112 minggu membutuhkan pk 16-17 % dan ME 2800 kkal/kg, 112 minggu membutuhkan pk 21 % dan 3100 kkal/kg (Johan, 2004).

Pemberian kulit kerang yang ditumbuk halus dapat memperbaiki kualitas kulit telur.

 

D.      Daftar Pustaka

http://www.glorybatars.com
Johani, 2004. Managemen unggas. Gramedia. Jakarta
Sudaryani dan Santoso, 2002. Pakan dan Sistem Pemberiannya. Jakarta. Penebar Swadaya.
Sutomo, 2002. Managemen Perkandangan Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
http://www.supeksa.wordpress.com

 

Shared: