Jakarta - Anda tergolong gemar mengkonsumsi produk impor? Biasanya pada produk-produk makanan impor tersebut tercantum label-label yang sering membingungkan dan tidak familiar, seperti 'Grass Feed', 'Animal Shortning', 'Kosher', dan masih banyak lainnya. Agar tidak terkecoh saat membeli yuk kita kenali lebih jauh!
Produk-produk impor terutama makanan akhir-akhir ini banyak membanjiri baik di pasar-pasar maupun supermarket. Biasanya produk-produk impor tersebut memiliki banyak komposisi bahan yang beragam. Bagi kaum muslim tentu hal ini menjadi masalah jika produk yang dimakan ternyata mengandung unsur non halal.
Oleh karena itu mengenal arti label yang sering dicantumkan di belakang produk sangat penting. Terutama agar kita mengetahui komposisi produk tersebut apakah aman atau layak untuk dikonsumsi ataukah justru harus dihindari. Nah, apa saja label-label yang sering dijumpai dalam sejumlah produk impor yang kerap dijumpai?
Grass Fed: Bagi Anda yang sering mengkonsumsi daging impor pastilah sering melihat label 'Grass Fed' ini. Pada tahun 2007, USDA - departemen yang memiliki wewenang dalam bidangan pangan, pertanian, dan produk di Amerika menyetujui pemasangan label 'Grass Fed' pada produk daging (non dairy) mereka. Label ini diperuntukkan untuk daging hewan yang dibesarkan dengan memakan rumput-rumputan. Meskipun label ini juga tetap tidak menjamin apakah hewan tersebut disuntik antibiotik seperti hormon atau tidak.
Animal Shortening: Bagi kaum muslim harus berhati-hati untuk produk yang tertera label ini. Pasalnya label ini memiliki arti bahwa produk tersebut mengandung unsur minyak atau lemak hewani. Dimana lemak atau minyak tersebut bisa saja berasal dari babi. Contoh yang biasanya terdapat unsur animal shortening adalah produk mentega atau butter.
Alkohol: Jika pada label makanan maupun minuman tercantum label alkohol. Berapa persenpun komposisinya sudah bisa dipastikan bahwa makanan ini adalah haram alias tidak dapat dikonsumsi kaum muslim.
Pig Collagen: Collagen memang sering kali dijumpai terkandung dalam unsur pembuatan produk terutama kosmetika. Collagen ada yang dibuat dari unsur hewan, nah kalau tertera tulisan pig collagen bisa dipastikan kalau produk tersebut menggunakan bahan dasar babi (non halal).
Kosher: Label ini menandakan bahwa produk tersebut telah dikeluarkan oleh organisasi sertifikasi kosher dan dipoduksi berdasarkan dengan hukum kaum Yahudi. Sertifikasi kosher ini mencakup inspeksi mengenai cara penyembelihan, fasilitas produksi, dan bahan-bahan makanan yang mengunakan standar kosher (hukum Yahudi) itu sendiri.
Logo halal: Logo tersebut biasanya dikeluarkan oleh sebuah lembaga Islami atau organisasi halal (yang terdiri dari para ulama dan badan pengawasan khusus). Produk yang dicantumkan logo halal diproduksi dan ditangani menurut hukum Islam. Produk ini dipersiapkan, diproduksi, dan mengunakan bahan-bahan yang telah ditetapkan seusai dengan standar Islam sehingga aman dikonsumsi oleh kaum muslim. Logo halal di sejumlah negara memiliki bentuk dan tampilan yang berbeda-beda.
Raised Without Antibiotics: Label tersebut mengindikasikan bahwa produk tersebut (biasanya hewan) tidak disuntik antibiotik yang biasa digunakan untuk menggemukkan hewan. Meskipun beberapa peternakan besar masih memberi suntikan antibiotik dalam jumlah kecil, dengan alasan untuk merangsang pertumbuhan dan mencegah hewan dari terkena penyakit. Sedangkan beberapa peternakan lainnya hanya memberikan antibiotik pada hewan-hewan yang sakit. Bagaimanapun hewan yang disuntik antibiotik dengan alasan apapun tidak dapat dicantumkan label 'organik' maupun 'Raised Without Antibiotics' ini.
Sumber : detik.com
http://food.detik.com/read/2011/01/25/164539/1554305/901/yuk-kenali-arti-label-pada-produk-impor